Yang Tercecer dari Training Pumping Teacher
Wilayah Sumatera Selatan
Oleh: Budi Santosa (Perintis Program Pumping di Sumsel/dosen)
Tahun 2006 bulan November, pertama kali kubaca istilah Pumping Teacher dari buku yang ditulis oleh Amir Tengku Ramly. Membaca bukunya, saat itu ada keinginan untuk mengikuti Training Pumping Teacher yang diselenggarakan oleh Pumping Learning Center (PLC) Bogor. Karena biaya untuk mengikuti training saat itu menurutku relatif mahal (Rp. 585.000,-) maka keinginan untuk ikut kutunda sementara walaupun surat dan brosur dari PLC sudah dikirim dari PLC ke tempat dimana aku kost di Jakarta.
Ketika aku bertugas di Bogor sebagai fasilitator di SMAN 3 bogor untuk program RSBI bulan Desember 2007, saat itu hari Jum’at, selesai sholat Jum’at di masjid raya Bogor, aku tertarik dengan brosur yang tercecer di jalan di depan masjid. Setelah kubaca ternyata brosur Training Pumping Power yang diselenggarakan oleh PLC. Akhirnya kuikuti training tersebut tanggal 11 Januari 2008 dalam rangka meningkatkan kompetensi diri dan menenangkan konflik bathin yang kualami berkaitan dengan penyelesaian studiku di Jakarta dan persoalan bathin lainnya dalam kehidupanku. Alhamdulilah setelah mengikuti training tersebut ada perubahan caraku memandang kehidupan.
Keinginan mengikuti training Pumping Teacher terus tumbuh dan menggelora, dan Alhamdulilah, akhirnya aku punya kesempatan mengikutinya pada bulan Maret yaitu tanggal 11-12 Maret 2008. Saat itu biaya mengikuti training Rp. 650.000,- tapi karena aku sudah member Pumping ketika training pumping power maka aku hanya membayar Rp. 500.000,-. LUAR BIASA.... setelah aku mengikuti aktifitas training mulai dari penanaman the belief system, paradigma mengajar, prilaku mengajar dan tak kalah menyentuhnya ketika diakhiri dengan muhasabah (ESQ) dalam rangka peningkatan kompetensi emotional dan spiritual. Benar-benar perubahan yang LUAR BIASA aku rasakan tentang bagaimana aku memandang hidup sukses sebagai seorang guru dan seorang manusia. Maka begitu selesai acara training, aku menyatakan keinginanku untuk menjadi guru yang baik, orang yang bermanfaat bagi orang lain dan mengabdikan diri pada dunia pendidikan, dan berusaha menjadi orang yang dirindukan kehadirannya dan ditangisi kepergiaannya. Dan diakhir pernyataan pumping statement aku bertekad agar aku dapat menyelenggarakan training ini di Palembang agar teman-teman di Palembang merasakan manfaat training ini. Dengan suara keras dan lantang serta penuh keyakinan dan permohonan pada Allah “Training di Palembang Harus aku laksanakan” dan diaminkan oleh semua peserta training.
Entah energi kuat apa yang mendorongku sehingga akalku terus berfikir, hatiku terus kuaktifkan dengan selalu memohon bantuanNya kiranya aku punya kesempatan mengadakan training ini di Palembang. Tapi..... bagaimana mungkin, fikiran seperti ini kadang menyelip dalam logika berfikirku. Apa ada guru yang mau ikut??? Bagaimana transport trainernya dari Bogor?? Peralatan yang harus kusiapkan??? Profesional Fee yang harus aku bayar??? Sementara aku sendiri tidak punya dana sebesar itu. Akhirnya dalam proses berfikir keras aku temui orang-orang yang menurutku satu visi dan misi denganku untuk mencerahkan dunia pendidikan yang menurutku menyimpang dari rel yang seharusnya. Keempat rekanku tersebut adalah Bu Yasmin (SMAN 18), Pak Suhuri (SMAN 2), Pak Muchlis (SMAN 1 OKI), Bu Maligan (SMPN 53). Akhirnya dengan bantuan keempat teman ini yang salah satunya istriku, Allah mewujudkan keinginanku untuk melaksanakan training ini yang saat itu biaya perorang hanya aku tetapkan Rp.250.000,-. Angkatan I ini diikuti oleh 48 orang guru dari TK sampai Dosen dan dari berbagai kabupaten di Sumatera Selatan dan dilaksanakan pada tgl 13 – 14 Mei 2008 dengan sebelumnya diadakan seminar nasional sehari yang uangnya digunakan untuk menutupi biaya training. Saat itu 5 orang trainer di Bogor aku datangkan untuk memberikan training tersebut.
Kepuasan dari peserta, membuat aku dan teman-teman alumni training bersemangat untuk melaksanakan training ini lagi agar teman-teman yang lain juga merasakan manfaat luar biasa setelah mengikuti training. Dan.... Allah memberikan jalan itu, tanggal 30 – 31 Desember 2008 kembali aku dan teman-teman berhasil menyelenggarakan lagi untuk angkatan kedua yang diikuti oleh 40 peserta dengan biaya Rp. 350.000/ per peserta. Empat temanku yang pertama yang aku sebutkan di atas, juga diikutkan sebagai peserta TOT untuk menyiapkan mereka menjadi Co-Trainer di masa yang akan datang.
Sambutan teman-teman peserta sangat LUAR BIASA,... ada kepuasan dan keinginan berubah menjadi lebih baik, menjadi guru yang benar-benar “guru” (digugu dan ditiru) yang tidak hanya mengajar tetapi menginspirasi siswa mereka untuk menjadi seorang pembelajar. Salah seorang teman peserta berkomentar SANGAT LUAR BIASA ujar pak Anton peserta dari daerah Banyuasin ketika menyampaikan pumping statementnya, bak seorang Trainer ia berkata dengan semangat menggelora“ Selama 24 tahun bertugas menjadi guru dan sudah banyak dan sering mengikuti pelatihan, baru training ini yang betul-betul dapat membuat saya merasakan manfaatnya walau harus mengeluarkan uang” . Biasanya kalau ikut pelatihan dapat transport, tetapi ikut training ini keluar duit sendiri plus transport sendiri tetapi manfaat yang kami peroleh SANGAT LUAR BIASA. Inilah training yang paling menyentuh yang pernah saya ikuti, begitu kira-kira isi statement pak Anto saat itu. Semua peserta merasakan puas dengan training ini dan berharap Dinas Pendidikan Kota/Propinsi dapat memfasilitasi agar training ini dapat dirasakan oleh semua teman-teman guru untuk mencerahkan guru-guru yang pada gilirannya dapat mencerahkan wajah pendidikan di Sumatera Selatan. Alhamduliah, aku makin yakin training ini akan menimbulkan semangat baru yang dapat mengubah wajah pendidikan Indonesia.
Aku ingin kegiatan training ini terus dilaksanakan untuk memberi sentuhan nurani pada guru-guru di Sumatera Selatan dalam rangka mencerahkan dunia pendidikan di Sumatera Selatan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Karena aku yakin nurani merupakan pusat kecerdasan manusia “Heart brain” yang kekuatannya 5000 kali kekuatan fikiran. Program Pumping Teacher, menurutku program yang paling tepat saat ini untuk meningkatkan kompetensi diri, kompetensi profesi dan kompetensi spiritual seorang guru. Mudah-mudahan Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk menyelenggarakan ini terus di Sumatera Selatan sampai aku benar-benar tidak dapat lagi berbuat apa-apa yakni ketika aku harus meninggalkan dunia fana ini, menutup mata untuk selama-lamanya, menghadapNya untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah aku lakukan selama di dunia. Semoga pak Amir, sang kreator model pumping diberi panjang umur dan segera mendapatkan kader-kader terbaik untuk mendampinginya dan meneruskan training ini sehingga Pumping Teacher akan cepat dirasakan oleh seluruh guru di Indonesia sehingga misinya mencetak sejuta guru kaya di Indonesia akan terwujud.
Pumping Teacher meletakkan paradigma yang benar dalam mengajar dan mendidik, mengajar dengan menggunakan prilaku mengajar yang benar dan tepat sesuai dengan gaya belajar siswa, mengoptimalkan seluruh potensi kecerdasan manusia yakni panca indera, akal dan hati serta berupaya selalu menghadirkan sang pencipta yang pengatur dunia ini. Ya Allah.... kami mohon kepadaMu berikan kesempatan kiranya PUMPING TEACHER dapat dirasakan oleh seluruh guru di Indonesia, aku sangat yakin TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN KALAU ENGKAU MENGHENDAKI SESUATU YANG MENURUTMU BAIK. Amin. SALAM SUKSES LUAR BIASA, SALAM SUKSES BERMAKNA